Tidak terasa pelatihan dalam kegiatan akbar "Gebyar DRB 2019 Berbagi" sudah selesai. Dengan peserta 1000 lebih yang mengikuti tentunya menjadi suatu hal yang luar biasa. Diklat Penulisan Essai merupakan salah satu dari delapan diklat yang ditawarkan dalam kegiatan ini. Narasumber utama, Ibu Atiko, Duta Rumah Belajar Tahun 2019 Provinsi Jawa Timur sekaligus juga panitia kegiatan ini selalu memberikan motivasi kepada peserta bahwa menulis itu mudah. Yang terpenting adalah menulis, menulis dan menulis! 



Hari ini Jumat, 18 Desember 2020 panitia kegiatan mengadakan penutupan (closing ceremony) kegiatan Gebyar DRB 2019 Berbagi melalui virtual meeting dengan aplikasi Zoom. Diikuti oleh 300 attendees baik dari DRB, panitia maupun peserta diklat dari seluruh Indonesia, acara ini terbilang sangat ramai dan banyak sekali manfaat-manfaat yang bisa kita ambil dari apa yang disampaikan oleh narasumber. Acara dibuka oleh Ibu Dona Yuliasari (DRB  2019) kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari keynote speaker, Dr. Sumarno (PTP Ahli Utama Pusdatin Kemendikbud RI). Beliau menyampaikan dan berharap dengan diadakannya acara ini yang sekaligus sebagai acara di penghujung tahun 2020 akan meningkatkan kompetensi guru dan berimbas dengan meningkatnya ranking pendidikan negara Indonesia di kancah internasional. Semoga kita bisa menyusul negara Finlandia yang terkenal dengan sistem pendidikannya yang sangat bagus! Aamiin.



Acara virtual ini dilanjutkan dengan mengarahkan peserta untuk masuk ke breakout room diklat masing-masing. Karena saya mengikuti diklat essai maka saya masuk ke breakout room 1. Di ruang ini kita bertemu lagi dengan Bu Atiko, dimoderatori oleh Bu Kamila Harahap (DRB 2019 Provinsi Sumatera Utara). Segmen ini dikhususkan untuk evaluasi karya peserta di mana peserta yang beruntung akan diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil karyanya, dan akan dipertimbangkan untuk menjadi penulis ke 2, 3 dan 4 jika antologi essai ini sudah terbit dan ber-ISBN nanti.

Banyak peserta yang berminat untuk mempresentasikan karyanya, namun hanya 7 peserta berunung saja yang bisa memperoleh kesempatan. Tema dari essai yang harus ditulis peserta adalah 'Guruku Pahlawanku'. Dari satu tema besar ini ternyata bisa tertuang karya-karya dari guru yang hebat se-nusantara dengan cerita yang berbeda-beda. Ada yang menulis tentang guru selama beliau bersekolah, ada yang menceritakan perjuangan dari orang tuanya, ada juga yang menulis tentang perjuangan penulis sendiri dalam pembelajaran. Seluruh peserta yang hadir ikut tenggelam dalam cerita-cerita yang ditulis oleh para peserta yang melakukan presentasi. Memang essai yang ditulis mayoritas berasal dari pengalaman pribadi sehingga terasa vibe-nya. Bahagia, sedih, terharu dan bersemangat semua jadi satu dalam kegiatan ini. 

Nah, ternyata pengalaman-pengalaman pribadi bisa dijadikan suatu karya tulis yang tentunya bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja yang membaca. Yuk menulis!